Selasa, 29 Mei 2018

Obat Apotik Pengering Luka

Obat Apotik Pengering Luka


Bila sangat mungkin, luka bakar enteng mesti selekasnya di celupkan ke air dingin. Luka bakar kimia baiknya dicuci dengan air sejumlah serta sepanjang mungkin saja. Ditempat praktik dokter atau di ruangan emergensi, luka bakar dibikin bersih dengan hati-hati dengan sabun serta air untuk buang semuanya kotoran yang menempel. Bila kotoran sulit dibikin bersih, daerah yang terluka di beri obat bius serta digosok dengan sikat. Lepuhan yang sudah pecah umumnya dibuang. 



Bila daerah yang terluka sudah betul-betul bersih, jadi dioles-oleskan cream antibiotik (umpamanya perak sulfadiazin). Membuat perlindungan luka dari kotoran serta luka selanjutnya, umumnya dipasang verban. Begitu perlu untuk melindungi kebersihan di daerah yang terluka, karna bila susunan kulit teratas (epidermis) alami rusaknya jadi dapat berlangsung infeksi yang dengan gampang juga akan menebar. Bila dibutuhkan, untuk menghindar infeksi dapat diberi antibiotik, 

Untuk kurangi pembengkakan, lengan atau tungkai yang alami luka bakar umumnya ditempatkan/digantung dalam tempat yang lebih tinggi dari jantung. Pembidaian mesti dikerjakan pada persendian yang alami luka bakar derajat II atau III, karna gerakan dapat jadi memperburuk kondisi persendian. Mungkin saja butuh diberi obat pereda nyeri sepanjang sekian hari. Pemberian booster tetanus sesuai dengan status imunisasi pasien. 

Luka Bakar Berat 

Luka bakar yang lebih berat serta membahayakan nyawa penderitanya mesti selekasnya dikerjakan, baiknya dirawat dirumah sakit. Pada korban kebakaran umumnya diberi oksigen lewat sungkup muka (masker) untuk menolong hadapi dampak dari karbon monoksida (gas beracun yang seringkali terjadi di lokasi kebakaran). 

Di ruangan emergensi, dikerjakan kontrol pada peranan pernapasan, luka yang lain di badan dan dikerjakan penyembuhan untuk menukar cairan yang hilang serta untuk menghindar infeksi. Untuk menyembuhkan luka bakar yang berat terkadang dipakai terapi oksigen hiperbarik, di mana pasien diletakkan dalam ruang spesial yang memiliki kandungan oksigen bertekanan tinggi. 

Bila berlangsung cedera pada saluran udara serta paru-paru karena kebakaran, untuk menolong peranan pernapasan dapat dipasang satu selang yang dimasukkan kedalam tenggorokan. Selang itu butuh dipasang bila cedera menerpa muka atau bila pembengkakan pada tenggorokan mengakibatkan terganggunya peranan pernapasan. Bila tidak berlangsung masalah pada system pernapasan jadi yang butuh dikerjakan cuma memberi oksigen penambahan lewat sungkup muka. 

Sesudah daerah yang terluka dibikin bersih, lantas dioles-oleskan cream atau salep antibiotik serta dibungkus dengan verban steril. Verban umumnya ditukar sejumlah 2-3 kali/hari. Luka bakar yang luas begitu rawan pada infeksi berat karenanya umumnya diberi antibiotik lewat infus. Mungkin saja butuh diberi booster tetanus. 

Luka bakar luas dapat mengakibatkan hilangnya cairan badan, karenanya untuk menggantikannya diberi cairan lewat infus. Luka bakar dalam dapat mengakibatkan mioglonulinuria, yakni satu kondisi di mana protein mioglobulin dilepaskan dari otot yang rusak serta mengakibatkan rusaknya ginjal. Bila tidak selekasnya diberi cairan yang ideal, dapat berlangsung kegagalan ginjal. 

Kulit yang terbakar juga akan membuat permukaan yang keras serta tidak tipis yang dimaksud eskar, yang dapat mengakibatkan terhalangnya aliran darah ke daerah itu. Untuk kurangi kemelut pada jaringan yang sehat dibawahnya, umumnya dikerjakan eskarotomi (pemotongan eskar). 

Bila luasnya tidak lebih dari uang logam 50 sen serta terbangun kebersihannya, luka bakar yang dalampun dapat sembuh dengan sendirinya. Namun bila susunan kulit dibawahnya alami rusaknya yang luas, umumnya butuh dikerjakan pencangkokkan kulit (skin graft). 

Sisi kulit yang sehat dapat datang dari badan pasien sendiri (autograft), dari donor hidup ataupun dari kulit orang yang telah wafat (allograft), atau dari mahluk beda terkecuali manusia (xenograft, umumnya babi karna kulitnya paling serupa dengan kulit manusia. Autograft sifatnya permanen, namun skin graft dari donor (baik manusia ataupun hewan) sifatnya sesaat, yakni cuma membuat perlindungan daerah yang terbakar ketika badan lakukan pengobatan sendiri serta 10-14 hari lalu juga akan tidak diterima oleh badan. 

Umumnya butuh dikerjakan terapi fisik serta terapi okupasional untuk meminimalisir jumlah jaringan parut serta untuk menjaga sebanyak-banyaknya peranan dari daerah yang terbakar. Secepat-cepatnya dipasang bidai untuk melindungi supaya persendian tetaplah dapat digerakkan hingga otot serta kulit tidak jadi kaku serta memendek. Bidai dipasang hingga berlangsung pemulihan yang luas. 

Sebelumnya dikerjakan skin graft, persendian yang terserang dilatih terlebih dulu hingga kekuatan geraknya bertambah. Sesudah graft ditempelkan, umumnya dikerjakan pembidaian sepanjang 5-10 hari untuk meyakinkan kalau graft sudah terpasang seperti harusnya. Pasien mesti konsumsi beberapa kalori serta gizi yang cukup yang dibutuhkan untuk sistem pemulihan. Bila usus tidak berperan karena cedera atau pembedahan berulang, zat gizi umum diberi lewat infus. 

Dibutuhkan saat yang lama untuk pemulihan luka bakar yang berat, terkadang hingga bertahun-tahun, karenanya pasien dapat alami depresi berat hingga support moril begitu dibutuhkan dari beberapa orang di sekitarnya. 

PROGNOSIS 

Pemulihan bergantung pada kedalaman serta lokasi luka bakar. Pada luka bakar superfisial (derajat I serta derajat II superfisial), susunan kulit yang mati juga akan terkelupas serta susunan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi susunan di bawahnya. Susunan epidermis yang baru bisa tumbuh secara cepat dari basic satu luka bakar superfisial dengan sedikit atau tanpa ada jaringan parut. Luka bakar superfisial tidak mengakibatkan rusaknya pada susunan kulit yang lebih dalam (dermis). 

Luka bakar dalam mengakibatkan cedera pada dermis. Susunan epidermis yang baru tumbuh dengan lambat dari tepian daerah yang terluka serta dari sisa-sisa epidermis didalam daerah yang terluka. Mengakibatkan, pemulihan berjalan begitu lambat serta dapat terjadi jaringan parut. Daerah yang terbakar juga relatif alami pengkerutan, hingga mengakibatkan perubahan pada kulit serta mengganggu peranannya. 

Luka bakar enteng pada kerongkongan, lambung serta paru-paru umumnya juga akan sembuh tanpa ada menyebabkan problem. Luka yang lebih berat dapat mengakibatkan pembentukan jaringan parut serta penyempitan. Jaringan parut dapat menghambat jalannya makanan didalam kerongkongan serta menghambat perpindahan oksigen yang normal dari udara ke darah di paru-paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar